Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Keluarga Kami, rumahcintakami.blogspot.com.................. trima kasih.......!!!!

Kamis, 03 April 2008

Demi Sebuah Mimpi


Kepergian Demi Sebuah Cita-cita



Akhirnya ketakutan yang kami rasakan terjadi, jarak pertemuan yang akan terbatas, ya antara aku dan dia harus berjauhan jarak hingga hanya bisa melalui komunikasi lewat ponsel.

Namun bukan berarti kami berpisah untuk selamanya, akan tetapi hal ini kami lakukan untuk mengejar karir antara aku dan dia. Ya semuanya untuk masa depan.

Namun sebenarnya di hati aku dan dia tak pernah mau hal itu terjadi, bisa kami bayangkan akan kesulitan yang akan kami dapatkan bila berjauhan, rasa curiga, rasa tak percaya dan rasa keingin tahuan kegiatan sehari-hari selalu terbayang dalam benak aku dan dia.

Namun pikiran hitam itu kami buang jauh-jauh, ya sifat saling percaya kami tanamkan, karena aku dan dia menyepakati saling percaya adalah hal terbaik dalam menempu hubungan agar tetap langgeng.

Akhirnya ia berangkat ke Batam untuk mengejar karirnya sebagai wartawati di TV lokal. Sementara aku tetap disini, di BUmi Berazam, Kabupaten Karimun.

Hubungan aku dan dia alhamdulillah tetap langgeng, meski ada sedikit masalah yang menerpa tapi tak menghilangkan rasa cinta kami yang telah terbentuk selama ini.

Ya itulah perjalanan hidup kami, meski harus berjauhan demi sebuah cita-cita tapi hubungan tetap kami pertahankan. Terkadang aku yang ke Batam, kadangkala dia yang ke Karimun untuk bertemu dan berbagi rasa kembali.

@April 2008

Jumat, 28 Maret 2008

Dari Karir Hingga Ke Hati

Panggung sandiwara

Hidup panggung sandiwara , mungkin benar juga lirik lagu yang pernah di lantunkan roker Ahcmad albar . Usai menamatkan pendidikan di salah satu universitas swasta di padang , pata tanggal 25 oktober 2004, pola piker ku mulai berobah , kehidupan yang dulu kujalani dengan santai , bersama para sahabatku yang kami beri nama ke bubun band mulai berubah.

Semasa kuliah orang-orang mungkin boleh iri terhadap kami , tiada hari tanpa ketawa bersama , setiap hari sabtu dan minggu datang , kami di sibukkan dengan kegiatan alam, seperti kemping atau mendaki gunung , hampir semua tempat dan objek wisata alam di sumbar yang masih alami sudah kami jelajahi, jika capek kamipun memilih untuk kemping , ketimbang mendaki, apalagi jika salah seorang diantara kami ada yang sedang merayakan hari ulang tahun , kamipun saling berbagi kebagiaan , thans buat sobat-sobat ku.

Meski satu angkatan , aku lebih dahulu wisuda dari mereka , meski demikian aku masih sering ke kampus dan belajar menemani para sobatku , hingga dosenku heran melihatku , sudah wisuda kok masih ingin belajar, itulah kenyataanya , berat rasanya pergi dari para sahabatku, mungkin bukan karena sahabatku saja, seseorang yang pernah singgah di hatiku semasa kuliah juga membuatku enggan meninggalkan lingkungan kampus, same one yang masih duduk di sementer akhir teknik listrik.

Hari berganti, bulanpun berputar hingga aku sampai di tingkat kejenuhan , tak mungkin hidupku seperti itu terus, apa lagi mengingat aku anak pertama , tumpuan keluarga ku, dalam waktu singkat kuputuskan untuk merantau, ku kubur semua cinta dan persahabatan , kartu handphon yang biasa kupakai untuk komunikasi ku buang, niatku sudah bulat tidak ada lagi cinta dan hura-hura, aku harus kerja demi membalas pengorbanan yang telah diberikan kedua orang tuaku, kota batam menjadi alternatif daerah tujuanku untuk mencari pekerjaan.

Tanggal 5 februari 2004, pertama aku datang ke kepri, sebelum ke batam aku singgah ke kota Tanjung Balai Karimun, menjelang dapat informasi kerja, aku numpang di rumah salah seorang saudara , hingga akhirnya ku trima tawaran menjadi wartwati di sebuah surat kabar harian lokal.

Menjadi seorang wartawati pemula bagiku tidak mudah , karena memang bukan cita-cita ku, apa lagi aku tidak punya kendaraan, jalan kaki alternatifku untuk menghemat biaya, maklum saat itu gaji awalku hanya rp 500 ribu.

Baru sebulan aku kerja, keluarga tempat aku numpang tinggal mulai menunjukkan glagat tidak senang, hingga akhirnya secara halus ia menyuruhku untuk hidup mandiri dengan mengontrak rumah sendiri, malam ia sampaikan kata-kata itu, pagi aku langsung cari rumah kos-kosan dan pindah, dengan uang kos rp 250 ribu, aku mulai berpikir sanggupkah aku hidup di rantau dengan gaji rp 500 ribu. Aku tidak mau pulaung kekampung, jika tidak bisa membantu keluarga, paling tidak aku tidak lagi bergantung orang tuaku, itulah prinsipku.

Ku pastikan diri aku bisa menjalani hidup ini, apa lagi saat wawancara sekaligus perkenalanku dengan salah seorang pejabat teras si karimun ia mengasi amlop berisikan uang rp 300 ribu, itulah junjeng pertama ku, akupun mulai bertanya pada rekan-rekan wartawan lain, apakah memang seperti itu, abis wawancara kita di kasi uang, ia menjelaskan pada ku , jika di kasi kita ambil, jika tidk kita tidak boleh mintak, aku mulai mengerti.

Suatu hari di pojok kantor DPRD Karimun rencananya aku mau jalan kaki kekantor bupati karimun, dalam rangka cari berita, aku jumpa kawan baru, yang se profesi dengan ku, biasanya jika liputan aku tidak lihat dia , akupun kenalan namanya yadi, katanya sih liputan criminal maklum ia wartwan di salah satu harian criminal terbitan batam.” Posmerto karimun”….

Awal kenalan ia mulai perhatian pada ku, bahkan menawarkan liputan bareng, aku pun menerima tawarannya karma aku memang butuh transportasi untuk pengiritan, namun lama-kelamaan aku merasa ini bukan sekedar persahabatn biasa, tapi aku santai aja, liputan bareng sama motor kantornya yang uda tua, kadang sering rusak, bahkan mati sendiri tanpa tau apa sebabnya, aku enjoy aja, emang gue pikirin yang pentingkan aku dapat tompangan, he he .

Suatu hari ia mengajakku makan malam, tempatnya sangat romantis, nasi goreng kampong, dengan segelas jus alpukat, itulah menu yang ku pesan, kamipun mulai ngobrol , dari soal pemberitaan hingga persoalan asmara, ia pun mulai bertanya, siapa pacarku , he he he , aku sudah tahu kemana arah tujuannya , aku bilang ngak ada, karna saat itu aku memang sudah mis komunikasi dengan pacar semasa kuliahku, awalnya sih aku malas jatuh cinta lagi , karena memang aku takut perpisahaan, aku capek menjalin hubungan perasaan namun akhirnya bubar, aku malas memulainya.

Tapi aku mulai berpikir , kenapa tidak ku coba pacaran lagi , paling tidak tempat aku berkeluh kesah , maklum aku hidup sendiri di rantau, kadang aku jenuh juga di kamar kos, akupun mulai membuka hatiku untuk dia.

Jujur saja awalnya aku kurang suka, bukan karena tampangnya, tapi justru penampilannya, rambut panjang, celana robek di bagian lutut, dan baju yang tidak di sterika, dan jarang diganti, dengan postur kurus pucat , itulah yadi yang awalnya ku kenal.

Aku pernah konsultasi dengan salah seorang teman yang kupercara, tentang dia, ia menyarankan, penampilan sih bisa di robah, begitu juga fisik nanti kan bisa gemuk kalau uda senang, pasti gemuk, benar juga ya pikirku.

Tiga bulan pertama kami pacaran , aku mulai lihat ia merobah penampilannya, maklum aku sering protes, kamipun menjalani kehidupan kami. Sekitar satu tahun kami pacaran, kami mulai membuat suatu komitmen serius, ia pun mendukung, kami membuka satu rekening bersama di bank mandiri, untuk persiapan di masa depan, beberapa bulan kamipun mempunyai simpanan lebih kurang rp 4 juta , uang itu habis, karena ku putuskan kredit motor, agar kami bisa lebih nyaman liputan , maklum yang selama ini kami pakai kan motor kantor. 

Pertengahan tahun 2006 merupakan masa suram kami, media tempatku bekerja bangrut, akupun memutuskan untuk pulang kampung, hingga akhirnya aku ke Jakarta, kerja bersama saudara ku di sebuah lembaga penyedia jasa seminar.

Meski berjauhan kami terus komunikasi via ponsel , hubungan jarak jauh yang dialami tidak se indah dulu, aku mulai bosan di Jakarta, selain kondisi kerja yang tidak nyaman , aku juga tidak suka dengan glagat keluargaku di Jakarta, hingga akhirnya dari Jakarta kupuskan langsung kembali ke tanjung balai Karimun.

Satu bulan menganggur, aku sambung kerja lagi, di salah satu perusahan televise local, lagi-lagi sebagai wartawati, komitmen untuk hemat dan menabung masih kami lakoni, hingga rejeki kamipun lancar, uangpun terkumpul lebih kurang rp 15 juta, rencananya uang ini kami pakai untuk midal nikah, tapi piker-pikir umur kami belum terlalu tua, kami putuskan untuk menginvestasikan uang tersebut dengan membeli satu unit rumah di tanjung balai karimun, tepatnya di perumahan sinar telaga indah, type 72 , cukuplah buat keluarga kami nanti.

Hingga sekarang aku masih bertahan di provesi yang awalnya tidak ku senangi ini ……. Hubungan asmara kami pun masih terjaga hingga saat ini , meski sering bertengkar, alhamdulillah tidak berujung fatal………ya mungkin benar juga yang ia katakan…..jika aku sedang panas ialah jadi airnya yang menyirami hati ku,,,,,,,, begitu juga sebaliknya ………kejujuran keterbukaan dan saling memahami adalah kunci kelanggengan hubungan asmara kami…… 

I love youu so mach////////////////////////////////////

Jumat, 21 Maret 2008

Nafas Cinta

Pertengkaran Hebat, Berbuah Kemesraan

Hidup memang penuh dengan makna, tak kala selalu redup, gembira bahkan hingga meneteskan air mata. Namun itulah hidup? Mengapa demikian?

Susah memang ditebak, apa yang akan terjadi di hari esok dalam kehidupan kita, begitu juga dengan kami yang tak pernah tahu apa yang terjadi esok hari, usai kami bekerja seharian hingga datang malam dan kembali lagi mentari terbangun dan bersiap menyinari tubuh ini yang masih lunglai di atas ranjang bobrok kami masing-masing setiap harinya.

Tak kala aku selalu tersenyum menyambut sang mentari pagi, namun kadang juga terendus dalam ingatan ku saat kami menjalani keseharian yang diterpa petaka, hingga berujung pertengkaran hebat yang tak terbendung lagi.Seolah ingin berlari dari kejadian itu, namun selalu saja ada yang mengalah diantara kami, tak terbayangkan jika suasana ini selalu panas yang menyebabkan pertengkaran diantara kami. Berbagai masalah selalu terlintas dalam kehidupan kami.

Ya mungkin itulah manusia, aku selalu berujar seperti itu.Dari masalah keuangan, pekerjaan hingga masalah problem keluarga aku dan dia yang bila tak terkontrolkan akan membawa pertengkaran diantara kami berdua. Namun tak pernah kami cekceok lantaran hubungan asmara. Alhamdulillah selalu langgeng kalau masalah yang satu ini. Namun ada sisi baiknya loh, akibat perseteruan itu justru membawa kami semakin mesra dan semakin menjalani cinta yang kami bina dengan baik bahkan hingga membuat tertawa.

''Ayo sekarang tertawa tiga maca,'' aku dan dia selalu mengatakan itu jika perang mulai mendapatkan solusi.Ya ujung-ujungnya selalu tertawa, dan diikuti dengan permintaan maaf antara aku dan dia. Hal-hal semacam inilah yang membuat kami kadang tertawa terbahak-bahak bila mengingat semua yang sudah kami jalani.

''Ancam pulang kampung tuh,'' ujar dia bila kami bercerita tentang pertengkaran yang kami jalani.Namun kami berikrar apapun yang kami jalani itu adalah kehendak Yang Kuasa, dan itu akan kami jadikan pedoman dalam mengarungi hidup ini. Alhamdulillah kami tetap bersatu hingga saat ini.Meski kadang badai mengancam hubungan kami berdua, namun endingnya selalu saja kemesraan yang kami dapat.

Aku selalu bersyukur karna selalu saja ada yang mengala diantara kami. Ya ibarat hubungan ini ada yang menjadi Api dan ada yang menjadi Air. Jadi jika aku menjadi api dan sedang membara, dia harus cepat menjadi air dan menyiram ku hingga padam. Begitulah kebalikan.Huuhh .... itulah kali yang namanya hidup didunia panah ini yah??????

21 Maret 2008
''Wasalam''

Senin, 17 Maret 2008

Kesan Capeknya

*Bingun Mencari Kostum Nikah ?

Luar biasa capeknya? aku merasa banget ternyata mau nikah itu tak segampang yang aku pikirkan loh, tinggal duduk diam, ada uang dan langsung ijab qabul.

Ternyata baru aku sadari, benar yang dikatakan orang yang aku sayangi, capek banget dan menghabiskan waktu sebelum nikah itu. Seperti Sabtu 15 Maret 2008 kemarin, aku harus meluncur ke Batam dari Tanjungbalai Karimun.

Kenapa aku ke Batam dan kenapa dari Karimun padahal kampung ku di Tanjungpinang? Ya jawabanya singkat deh, karena aku kerja di Tanjungbalai Karimun dan tempat pertemuan juga di Balai, jadi kami ambil yang dekat aja, yaitu Batam.

Rencana berangkat ke Batam mencari baju nikah, sejumlah toko tekstil aku datangi dari Nagoya, Jodoh hingga ke mall-mall yang ada di Batam. Cukup lelah dan menghabiskan waktu kami apalagi matahari lagi semangat-semangatnya menyinari bumi tuh, sampai kepanasan kami berdua di Batam.

Namun lantaran sudah hasrat ingin mencari kostum yang akan kami pakai sekali seumur hidup itu, mau tak mau kami terus berusaha mendatangi satu persatu toko butik dan toko tekstil yang ada di Batam.

Memang ada banyak pilihan namun belum juga kami temukan yang menurut kami bagus. Pilihanya sih tak macam-macan, namun mencari yang terbaru dan belum pernah dikenakan pasangan nikah yang lain.

Sampai-sampai kami berpikir mau buat sendiri di design yang ternama, namun lagi-lagi memang sulit, mau bentuk apa ya? maklumlah baru pertama kali ne mau nikah, belum pernah ngelihat orang rancang kostum nikah.

Sampai kekasih ku bilang ''Kita buat aja yuk, jadi bisa pilih model yang bagus dan gak ada dijual, terus buatnya di padang aja sama mak adang,'' Sempat aku setuju, tapi lagi-lagi kami bingun lagi, maklumlah masalah biaya lagi yang tinggi.

Sudah capek keliling-keliling ne, tapi hasilnya tak juga kami dapatkan.'' kita sambung lagi yuk nanti, tunggu ada waktu libur lagi,'' ucapku sambil menggeleng kepala.

Sampai-sampai aku ngobrol-ngobrol ama redaktur ku Aldi di Batam membicarakan mencari kostum nikah di Batam dimana yang murah dan bagus-bagus.

Dengan sedikit candanya dia bilang pake aja aku punya, jelas aja dong aku tolak, pasalnya inikan satu kali seumur hidupku masak aku harus minjam.

Terus dia ngasih solusi, untuk cari di DC Mall, katanya di sana bagus-bagus dan harga juga terjangkau. Terus dia sarankan juga, kalau yang lebih bagus buat sendiri tuh.

''Dipekan baru tu bahan lebih murah, bagus beli disana, terus buatnya cari yang ternama deh paling gak sampai 500-an ribu sampai jadi modelnya juga tak ada yang niru lagi, atau katanya orang rumah mu ada keluarganya tukang jahit, biskan buat dengan rancangannya kan lebih ngirit lagi tu,'' ucapnya sambil tertawa.

Senin, 10 Maret 2008

Mukadimah

''Cinta Terindah Hingga Ujung Waktu''

'Ass Wr Wb''


Cinta merupakan salah satu rasa yang terpendam dan perlu pengorbanan, cinta juga yang membawa kita ke kehidupan kami untuk kedepannya. Tak pernah ada yang tahu kapan akan berakhir.

Namun kami selalu berdo'a Ya Allah Bimbinglah kami di jalan Mu, di jalan yang Engkau Ridhoi dan untuk selamanya kami bisa hidup sempurna dimata Mu.

Kami juga mengucapkan trimakasih kepada rekan-rekan yang selama ini memberikan berbagai motivasi kepada kami berdua, hingga hubungan kami mulus hingga akhir nanti.

Sejuta kata syukur juga ternyata tak cukup aku ucapkan atas kebahagiaan yang tak pernah kami dapatkan dan hanya sekali kami dapatkan dalam seumur hidup.

Ya Allah bimbinglah kami menjalani bahterah rumah tangga ini hingga sempurna.
Bantulah kami dalam mengarungi hidup didunia yang fanah ini.

11 Maret 2008
Wasalam

Yadi & Mita